Sejak belum menikah, Jamil Hergia telah memiliki lahan di lereng bukit seluas setengah hektare. Di lahan itu telah dibangunnya sebuah rumah mungil, dua kamar tidur, dilengkapi ruang tamu, dan dapur. Rumah itu hasil karyanya sendiri, tanpa bantuan jasa tukang batu. Saat ia mulai membangun rumah sederhana itu, belum ada seorang pun tetangga, namun kini kawasan itu telah menjadi kawasan pemukiman istimewa, karena bebas banjir.
Kini Jamin telah menikah dan tinggal di rumah itu bersama istri dan dua anaknya. Anak tertua, SMU di tahun kedua dan anak keduanya baru tamat sekolahdasar. Mereka hidup sederhana tanpa banyak memikirkan kemewahan. Anak tertua telah mampu membantu pekerjaannya
EmoticonEmoticon