Pertama
kali mengenal kopi Villco adalah saat acara kopdar bulanan Bobe di kantor Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi di Bengkulu. Pada pertemuan itu,
acaranya adalah pengenalan produk kopi dari beberapa pengusaha lokal di
Bengkulu, yang nantinya akan diulas oleh anggota Bobe yang hadir.
Satu persatu, produsen kopi diberi waktu untuk mengenalkan produk unggulannya. Mbak Eva, yang
mengenalkan dirinya sebagai penghasil produk kopi bernama Villco, tampak
antusias. Beliau paham betul tujuan acara tersebut, dan dengan ramahnya mengundang Blogger
Bengkulu untuk mampir dan ngopi-ngopi di tempatnya.
Tidak seperti pengusaha kopi lain yang menjajakan kopinya di dalam cafe-cafe permanen, Villco hadir dalam konsep berbeda. ‘Cafe’ Villco hanya berupa combi yang mangkal (((MANGKAL))) di pinggir jalan di Pantai Panjang. Warnanya kuning kecoklatan, khas kopi racikan. Jadi akan sangat mudah menemukannya.
Villco
punya tempat sendiri yang luas, tidak berdempetan dengan pemilik kedai yang banyak berderet di sekitar Sport Center, Pantai Panjang. Saking luasnya, Bobe bisa merayakan hari jadinya
yang pertama di tempat ini. Tamu bisa memilih duduk-duduk sambil ngopi di
bangku beratap langit atau di dalam ruangan yang bagian atasnya tertutup, tapi
kiri dan kananya tetap terbuka, hanya dibatasi besi-besi, jadi masih bisa
memandang sekitanya. Bisa, tuh, kalau ingin bikin acara yang tamunya hanya orang-orang dekat.
Ada
banyak pilihan minuman mengandung kopi di sini, termasuk juga cemilan kecil, seperti kentang goreng. Minumannya ada yang dingin dan hangat. Cocoklah sebagai teman nongkrong di sore hari sambil memandang lalu-lalang
manusia di pantai dan mendengarkan deburan ombak.
Selain
itu, kalau ingin menghadiahkan kopi Villco yang merupakan jenis robusta kepada kenalan, di sini juga
tersedia kemasan kopi bubuknya dalam ukuran 70 g, 100 g, 250 g, dan 500 g. Mungil-mungil, kan, bisa jadi buah tangan, atau bekal jalan yang ringan dan nggak makan tempat.
EmoticonEmoticon