Anisa AE - Kemarin saya baru nulis soal 4 alasan mengapa harus menginap di Airy Rooms. Kali ini saya akan mengulas Airy Rooms yang saya inapi kemarin.
Nah, saya tiba di Airy Alun-Alun Basuki Rachmad pada jam 11 siang. Memang belum waktunya untuk masuk kamar, rencananya sih mau nitip tas dulu ke sana karena pingin jalan-jalan. Tapi di sana welcome banget. Saya pun langsung bisa masuk kamar setelah memperlihatkan KTP dan email pemesanan, padahal seharusnya jam satu siang.
Saat itu, saya mengajak Meiga dan Michan buat sekalian jalan-jalan ke Gramedia. Airy Rooms ini selain dekat dengan Alun-Alun Malang (tinggal nyebrang), juga dekat dengan Gramedia Basuki Rachmad dan Sarinah. Tempat ini benar-benar di pusat kota, mau ke Ramayana, Malang Plaza, dan Masjid Jami' juga tinggal jalan kaki sekitar lima menit.
Kenapa saya memilih di sini? Selain karena lokasinya yang berada di pusat kota, saya pingin menghabiskan akhir pekan di Alun-Alun Malang bersama anak-anak.
Kami diantar menuju kamar dan mendapati kamar dengan warna serba biru. Wow banget, pas dengan baju yang saya dan Michan pakai. Kamarnya lumayan luas dengan TV layar datar. Ada dua botol air mineral dan makanan kecil juga di sini. Di dalam kamar mandi ada sabun, shampo, pasta gigi, sikat gigi, dan juga sisir dalam satu wadah lucu bertuliskan Airy Rooms.
Kamar tidur dan kamar mandi sangat bersih, ada air hangatnya juga di shower yang bisa digunakan mandi walau tengah malam. Gak takut kedinginan deh. Lemari pakaiannya tanpa pintu dan dilengkapi hanger, jadi bisa langsung menggantung baju di sana. Di lemari juga ada laci dan tempat sepatu.
Setelah meletakkan bawaan, kami pun bergegas ke Gramedia Basuki Rachmad. Katanya sih ada banyak buku murah di lantai 3. Saya pun langsung cuss ke sana. Memang benar, di sana ada buku mulai harga lima ribu rupiah.
Jalan-jalan selanjutnya ke Malang City Expo yang terletak di halaman Stadion Gajahyana. Kami hanya sempat mampir sebentar karena akan melanjutkan ke Togamas Malang. Well, suasana di sana tidak mendukung, hujan rintik-rintik pun menyambut.
Balik lagi ke hotel setelah mengantar Meiga cari angkot buat pulang. Saya dan Michan menunggu Ayah dan Machin datang. Sambil menunggu, kami sempatin jalan-jalan di lobi hotel. Lumayan instagramer untuk selfie. Michan juga suka duduk di kursi goyang. Sofa panjang dengan warna biru juga cocok buat foto. Sayangnya kami hanya berdua, gak ada yang fotoin.
Agak malam, saya tanya ketersediaan kopi ke Cafe Oey yang ada di hotel. Kebetulan ada sejuta kopi gratis tiap hari selama sebulan dan hari itu adalah hari terakhir. Saya pesan dua cangkir kopi juga yang diantar langsung ke kamar. Cafe di sini oke banget karena langsung menghadap ke jalan raya. Suasananya pun asyik buat nongkrong, tidak hanya di dalam ruangan, tapi juga bisa di teras. (Baca selengkapnya)
EmoticonEmoticon