Anisa AE - Dear Dik Afi Nihaya Faradisa.
Sebelumnya perkenalkan, nama saya Anisa. Saya bukan siapa-siapa, hanya seorang ibu yang berusaha berjuang untuk anak-anaknya.
Beberapa waktu lalu, saya membaca sebuah tulisan di FB Dik Afi soal warisan yang saat itu dibagikan oleh teman FB saya yang lain. Entah kenapa saat itu saya tidak tertarik untuk share juga. Apalagi saat saya membaca komentar-komentar di dalamnya yang sudah ribuan dan dibagikan oleh ribuan orang juga.
Saya membaca tulisan itu dengan banyak kernyitan. Well, mungkin saya lebih suka tulisan pendek yang langsung ke poinnya daripada yang panjang, tapi banyak menimbulkan tanda tanya.
Dik Afi, sayang.
Saya tak punya televisi, jarang membaca koran. Tak tahu setenar apa Dik Afi di luar sana karena status soal warisan tersebut. Saya pun sudah hampir lupa dengan status tersebut, sampai akhirnya mencuat lagi saat ini.
Namun kali ini berbeda. Banyak sekali hujatan yang ditujukan padamu soal status itu. Iya, status soal warisan yang sempat saya baca tersebut. Kau pun mulai terkenal sebagai plagiator di kalangan teman-teman facebook saya.
Awalnya saya tak peduli.
Sampai akhirnya saya bosan dengan banyaknya status yang sangat sering berseliweran. Bahkan sampai namamu pun diartikan bermacam-macam. Saya kasihan padamu, pada orang tuamu, khususnya ibumu. Saya juga seorang ibu, pernah merasakan bagaimana anak saya dibully orang. Sakit dan hati rasanya teriris. (Baca selengkapnya)
EmoticonEmoticon